MASIGNALPHAS2101
8596337640271820598

Reog Sebuah Pertunjukan Penuh Makna

Reog Sebuah Pertunjukan Penuh Makna
Add Comments
Senin, 07 November 2022

 


Reog merupakan salah satu budaya daerah yang sering dipentaskan di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang. Sebenarnya apa makna dari Reog tersebut? pada artikel ini kami akan menjelaskan sejarah, makna serta filosofi dari tarian khas yang sering jadi pertunjukan di beberapa momen di daerah kami, yaitu Kaliwungu.



Pengertian Tari Reog Kaliwungu
R
eog Kaliwungu merupakan suatu bentuk tarian komunal dan dikemas sebagai pertunjukan sendratari yang terdiri dari penari topeng menyerupai harimau berukuran besar dengan hiasan bulu ekor merak (dadak merak) dan beberapa penari lain dengan kostum raja, panglima perang, kesatria, dan prajurit yang menunggang kuda. Seni pertunjukan ini melibatkan beberapa penari yang memiliki peran dalam alur cerita yang dibawakan, seperti penari warok, jatil, bujangganong (pujanggaanom), kelanasewandana, dan barongan. Penari yang menjadi ikon dari pertunjukan Reog Kaliwungu adalah pembarong yang menari sambil membawa dadak merak dengan cara digigit dengan mulutnya. Dadak merak merupakan alat peraga utama yang dihiasi dengan kepala menyerupai kepala harimau dan burung merak dengan bulu ekor merak sebagai hiasan yang sangat indah. 



Fungsi Seni Tari Reog Kaliwungu
Pertunjukan Reog Kaliwungu dimainkan pada saat ada upacara tolak bala, acara bersih desa, hajatan nikah, hari besar Islam, hari besar nasional, khitanan, tasyakuran, pesta rakyat, penyambutan tamu, dan pertunjukan sebelum pengajian. Selain sebagai arena untuk berolah seni, kegiatan seni pertunjukan Reog Kaliwungu juga bertujuan untuk mempererat tali silaturrahmi antar masyarakat Kaliwungu, karena pada setiap penampilannya reog mampu menarik perhatian masyarakatnya untuk berkumpul bersama. Reog Kaliwungu juga nilai sosial yang ditunjukkan dengan gotong royong bersama-sama mengangkat peralatan reog menuju tempat pertunjukan, penyediaan konsumsi secara sukarela oleh warga, serta saling tolong menolong untuk mengisi kekurangan pemain. Reog Kaliwungu juga bisa dijadikan sebagai media komunikasi dengan mengumpulkan massa dalam jumlah yang cukup besar.